Rabu, 03 Agustus 2011

Kebosanan Hidup





Seorang pria mendatangi Sang Master, “Guru, saya sudah bosan hidup. Sudah jenuh betul. Rumah tangga saya berantakan. Usaha saya kacau. Apapun yang saya lakukan selalu berantakan. Saya ingin mati”.


Sang Master tersenyum, “Oh, kamu sakit”. “Tidak Guru, saya tidak sakit. Saya sehat. Hanya jenuh dengan kehidupan ini. Itulah sebabnya saya ingin mati”. Seolah-olah tidak mendengar pembelaannya. Sang Master meneruskan, “Kamu sakit. Dan penyakitmu itu sebutannya, ‘Alergi Hidup’. Ya, kamu alergi terhadap kehidupan”.


Banyak sekali di antara kita yang alergi terhadap kehidupan. Kemudian, tanpa disadari kita melakukan hal-hal yang bertentangan dengan norma-norma kehidupan. Hidup ini berjalan terus. Sungai kehidupan mengalir terus, tetapi kita menginginkan status-quo. Kita berhenti di tempat, kita tidak ikut mengalir. Itu sebabnya kita jatuh sakit. Kita mengundang penyakit. Resistensi kita, penolakan kita untuk ikut mengalir bersama kehidupan membuat kita sakit. Yang namanya usaha, pasti ada pasang-surutnya. Dalam hal berumah-tangga, bentrokan-bentrokan kecil itu memang wajar, lumrah. Persahabatan pun tidak selalu langgeng, tidak abadi. Apa sih yang langgeng, dan yang abadi dalam hidup ini ? Kita tidak menyadari tentang sifat kehidupan. Kita ingin mempertahankan suatu keadaan. Kemudian kita gagal, kecewa dan menderita…


“Penyakitmu itu bisa disembuhkan, asal kamu ingin sembuh dan bersedia mengikuti petunjuk-ku”. Demikian Sang Master menyarankan.


“Tidak Guru, tidak. Saya sudah betul-betul jenuh”. Tidak, saya tidak ingin hidup.” pria itu menolak tawaran Sang Guru.


“Jadi kamu tidak ingin sembuh?? “ Kamu betul-betul ingin mati?” tanya Sang Master


“Ya, memang saya sudah bosan hidup”, pria itu kukuh menjawab.


“Baik, besok sore kamu akan mati. Ambillah botol obat ini. Setengah botol diminum malam ini, setengah botol lagi besok sore jam enam, dan jam delapan malam kau akan mati dengan tenang.” Perintah Sang Master. Giliran pria tersebut bingung. Setiap Master yang ia datangi selama ini selalu berupaya untuk memberikannya semangat untuk hidup. Yang satu ini aneh. Ia bahkan menawarkan racun. Tetapi, karena ia memang sudah betul-betul jenuh, ia menerimanya dengan senang hati.


Pulang kerumah, ia langsung menghabiskan setengah botol racun yang disebut “obat” oleh Sang Master EDAN itu. Dan, ia merasakan ketenangan sebagaimana tidak pernah ia rasakan sebelumnya. Begitu rileks, begitu santai !!!


Tinggal 1 malam, 1 hari, dan ia akan mati. Ia akan terbebaskan dari segala macam masalah. Malam itu, ia memutuskan untuk makan malam bersama keluarganya di restoran Jepang. Sesuatu yang sudah tidak pernah ia lakukan selama beberapa tahun terakhir. Pikir-pikir ini malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis. Sambil makan, ia bersenda gurau. Suasananya pun menjadi santai banget !


Sebelum tidur, ia mencium bibir istrinya dan membisiki di kupingnya, “Sayang, aku mencintaimu. “Karena malam itu adalah malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis !!”


Esoknya bangun tidur, ia membuka jendela kamar dan melihat ke luar. Tiupan angin pagi menyegarkan tubuhnya. Dan ia tergoda untuk melakukan jalan pagi. Pulang kerumah setengah jam kemudian, ia menemukan istrinya masih tertidur. Tanpa membangunkannya, ia masuk dapur dan membuat 2 cangkir kopi. Satu untuk dirinya, satu lagi untuk istrinya. Karena pagi itu adalah pagi terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis !!!


Di kantor, ia menyapa setiap orang, bersalaman dengan setiap orang. Stafnya pun bingung, “Hari ini, Boss kita kok aneh ya ?” Dan sikap mereka pun langsung berubah. Mereka pun menjadi lembut. Karena siang itu adalah siang terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis !!


Tiba-tiba, segala sesuatu di sekitarnya berubah. Ia menjadi ramah dan lebih toleran, bahkan apresiatif terhadap pendapat-pendapat yang berbeda. Tiba-tiba hidup menjadi indah. Ia mulai menikmatinya.


Pulang kerumah jam 5 sore, ia menemukan istri tercinta menungguinya di beranda depan. Kali ini justru sang istri yang memberikan ciuman kepadanya, “Sayang, sekali lagi aku minta maaf, kalau selama ini aku selalu merepotkan kamu.” Anak-anak pun tidak ingin ketinggalan, “Pi, maafkan kami semua. Selama ini, Papi selalu stres karena perilaku kami.” Tiba-tiba, sungai kehidupannya mengalir kembali. Tiba-tiba, hidup menjadi sangat indah. Ia mengurungkan niatnya untuk bunuh diri. Tetapi bagaimana dengan setengah botol yang sudah ia minum, sore sebelumnya ?



Ia mendatangi Sang Master lagi. Melihat wajah pria itu, rupanya Sang Master langsung mengetahui apa yang telah terjadi, “Buang saja botol itu. Isinya air biasa. Kau sudah sembuh?? Apa bila kau hidup dalam ke-kini-an, apabila kau hidup dengan kesadaran bahwa maut dapat menjemputmu kapan saja, maka kau akan menikmati setiap detik kehidupan ini !!!


Leburkan egomu, leburkan keangkuhanmu, leburkan kesombonganmu. Jadilah lembut, selembut air, dan mengalirlah bersama sungai kehidupan. Kau tidak akan pernah jenuh, tidak akan pernah bosan. Kau akan merasa hidup. Itulah rahasia kehidupan. Itulah kunci kebahagiaan. Itulah jalan menuju ketenangan”..


Pria itu mengucapkan terima kasih dan menyalami Sang Guru, lalu pulang ke rumah, untuk mengulangi pengalaman malam sebelumnya. Konon, ia masih mengalir terus. Ia tidak pernah lupa hidup dalam ke-kini-an. Itulah sebabnya, ia selalu bahagia, selalu tenang, selalu HIDUP !!!



Hidup bukanlah merupakan suatu beban yang harus dipikul tapi merupakan suatu anugerah untuk dinikmati.



“Anda tidak akan pernah menang jika Anda tidak pernah memulai.”


Tips Rahasia Hidup Beruntung





Professor Richard Wiseman dari University of Hertfordshire Inggris, mencoba meneliti hal-hal yang membedakan orang2 beruntung dengan yang sial. Wiseman merekrut sekelompok orang yang merasa hidupnya selalu untung, dan sekelompok lain yang hidupnya selalu sial-bermasalah. Memang Ternyata memang orang yang beruntung bertindak berbeda dengan mereka yang sial.



Berdasarkan hasil penelitian yang diklaimnya “scientific” ini, Wiseman menemukan 4 faktor yang membedakan mereka yang beruntung dari yang sial. Keempat faktor tersebut adalah:



1) Sikap terhadap peluang


Orang beruntung ternyata memang lebih terbuka terhadap peluang. Mereka lebih peka terhadap adanya peluang, pandai menciptakan peluang, dan bertindak ketika peluang datang. Bagaimana hal ini dimungkinkan? Ternyata orang-orang yg beruntung memiliki sikap yang lebih rileks dan terbuka terhadap pengalaman-pengalaman baru. Mereka lebih terbuka terhadap interaksi dengan orang-orang yang baru dikenal, dan menciptakan jaringan-jaringan sosial baru. Sebaliknya, kelompok Orang yang sial memiliki perasaan dan sikap yang lebih tegang sehingga tertutup terhadap kemungkinan- kemungkinan baru. Menggunakan intuisi dalam membuat keputusan.



2) Orang yang beruntung ternyata lebih mengandalkan intuisi daripada logika.


Keputusan-keputusan penting yang dilakukan oleh orang beruntung ternyata sebagian besar dilakukan atas dasar bisikan “hati nurani” (intuisi) daripada hasil otak-atik angka yang canggih. Angka-angka akan sangat membantu, tapi final decision umumnya dari “good feeling”. Yang barangkali sulit bagi orang yang sial adalah, bisikan hati nurani tadi akan sulit kita dengar jika otak kita pusing dengan penalaran yang tak berkesudahan. Makanya orang beruntung umumnya memiliki metoda untuk mempertajam intuisi mereka, misalnya melalui meditasi yang teratur. Pada kondisi mental yang tenang, dan pikiran yang jernih, intuisi akan lebih mudah diakses. Dan makin sering digunakan, intuisi kita juga akan semakin tajam.



3) Selalu berharap kebaikan akan datang..


Orang yang beruntung ternyata selalu bersikap positif terhadap kehidupan. Berprasangka dengan optimis bahwa kebaikan akan datang kepadanya. Dengan sikap mental yang demikian, mereka lebih tahan terhadap ujian yang menimpa mereka, dan akan lebih positif dalam berinteraksi dengan orang lain.



4) Mengubah hal yang buruk menjadi baik


Orang-orang beruntung sangat pandai menghadapi situasi buruk dan merubahnya menjadi kebaikan. Bagi mereka setiap situasi selalu ada sisi baiknya. Dalam salah satu tes nya Prof Wiseman meminta peserta untuk membayangkan sedang pergi ke bank dan tiba-tiba bank tersebut diserbu kawanan perampok bersenjata. Dan peserta diminta mengutarakan reaksi mereka. Reaksi orang dari kelompok sial umunya adalah: “wah sial bener ada di tengah2 perampokan begitu”. Sementara reaksi orang beruntung, misalnya adalah: “untung saya ada disana, saya bisa menuliskan pengalaman saya untuk media dan dapet duit”. Apapun situasinya orang yg beruntung pokoknya untung terus. Mereka dengan cepat mampu beradaptasi dengan situasi buruk dan merubahnya menjadi keberuntungan.



Jadi, menurut Profesor Richard Wiseman => rahasia orang yang berUntung adalah cukup sederhana. Dikatakannya, hampir semua orang normal juga bisa beruntung. Termasuk Anda. Apakah sudah Siap mulai menjadi si Untung?


First, Open your Mind, and Enjoy your life……

Belajar Dari Anak Kecil



Saat kita sedang menjalani masa kanak-kanak, seringkali kita dimarahi saat ingin melakukan ini dan itu, akibatnya kita tidak mensyukuri masa kecil kita. Namun ketika kita mengenangnya lagi, kita merasa ingin sekali kembali ke masa lalu dan hidup sebagai kanak-kanak tanpa mensyukuri keadaan kita yang saat ini.

Pada saat kuliah, kita merasa masa-masa SMA terasa kurang dan ingin mengulang masa SMA lagi, mengeluh kuliah ada begitu banyak tugas dan sebagainya. Namun saat kita sedang menjalani masa SMA, kita mengeluh juga karena tidak diberi kebebasan.

Saat sudah kerja, kita merasa lebih enak saat kuliah karena saat bekerja kita merasa kehabisan waktu dan dikejar-kejar dead line, sedangkan saat kuliah kita bebas. Namun saat kuliahnya kita mengeluh juga!

Keadaan seperti ini sama saja dengan perumpamaan dimana saat kita kelas 1, kita belajar 1+1 dan pada saat kelas 2, kita sudah naik kelas, harus naik level juga, namun kita maunya 1+1 lagi! Padahal sudah disediakan menurut porsinya, 1+1 hanya untuk anak kelas 1!

Karena itu apapun yang Anda sedang hadapi saat ini, syukurilah! Jangan sampai Anda sudah melewati masa ini dan Anda mengeluh ingin mengalami masa-masa itu lebih lama. Nikmati saja ‘kelas’ yang sedang Anda jalani sekarang!

Mengenang masa kanak-kanak memang menyenangkan, namun biarlah itu menjadi pembelajaran untuk kita supaya kita bisa menjadi lebih bijaksana, bukan malah membuat kita menyesali masa kanak-kanak yang tidak kita lewati dengan sempurna!

Selain dari itu, kita juga bisa belajar dari anak-anak. Apa yang special dari anak-anak? Setidaknya ada 2 hal yang saya garisbawahi mengenai anak-anak, dimana kita bisa belajar dari mereka.

Yang pertama, anak-anak memiliki cita-cita yang besar, cobalah Anda Tanya pada anak kecil, kalau mereka besar ingin menjadi apa? Mereka akan menjawab menjadi presiden, menjadi dokter, jadi pilot, dll. Coba Anda bertanya pada diri Anda sendiri apa cita-cita Anda? Mungkin Anda akan berkata, “Ya saya sih asalkan bisa bekerja untuk mencari uang saja sudah cukup lah!”

Anak-anak memiliki mimpi yang besar, cita-cita yang besar, karena mereka percaya mereka bisa melakukan banyak hal. Mereka mengikat selimut di punggung mereka dan percaya mereka adalah superman! Mereka meletakkan sapu di antara kaki mereka dan percaya mereka penyihir.

Bagaimana dengan Anda? Saat Anda sedang bersemangat memulai sesuatu, ada banyak orang yang berkata kalau itu terlalu beresiko! Saat Anda memiliki ide brilian untuk mengubah dunia, Anda sendiri merasa tidak yakin akan ide ini dan Anda akhirnya melupakan ide yang mungkin sulit dijalani ini. Terlalu banyak tantangan yang Anda hadapi sehingga akhirnya Anda takut mencoba sesuatu yang baru! Namun kenyataannya adalah, tantangan tersebut membuat Anda berpikir semuanya mustahil, Anda tidak lagi percaya pada cita-cita Anda!

Kuncinya hanya percaya! Saat Anda mempercayai sesuatu, itu 99.99% pasti terjadi! Mulailah dari PERCAYA!

Hal kedua yang saya garisbawahi dari anak kecil, adalah saat mereka sedang belajar berjalan! Mungkin saat itu mereka terjatuh berkali-kali. Namun mereka akan terus mencoba dan mencoba lagi untuk bangkit!

Bandingkan dengan kita! Apakah saat kita mengalami kegagalan kita tetap dengan semangat menggebu-gebu mau untuk bangkit kembali?

Sahabat, saya bukanlah orang yang sempurna namun saya juga sedang belajar. Namun saya hanya berbagi pengetahuan saya mengenai apa yang saya bisa pelajari dari anak-anak.Jadi hari ini kita belajar untuk :

1. Bersyukur atas apa yang kita sedang jalani saat ini
2. Mulailah dari percaya pada cita-cita Anda dan 99.99% akan terwujud
3.Tidak peduli berapa kalipun kita gagal, terjatuh, kita harus berusaha untuk bangkit kembali!

Selamat belajar ^^Rata Kanan

 
Powered by Blogger